1. Hipotesis para ahli dan proses awal penyebaran islam
2. Tempat & bukti awal penyebaran islam di Indonesia
3. Perkembangan & keruntuhan kerajaan-kerajaan islam
samudrai pasai dan Makassar
4. Kedatangan bangsa eropa ke Indonesia
5. Perkembangan VOC , TANAM PAKSA , DAN POLITIK ETIS
6. Munculnya kebijakan keras pemerintah colonial terhadap PN
( pergerakan nasional )
7. Mengapa orang jepang bisa lebih hebat dibanding eropa.
Pembahasan
1. Hipotesis para ahli proses awal penyebaran islam :
1. Hoesein Djajadiningrat
Islam masuk ke Nusantara melalui Iran (Persia). Buktinya
adalah ejaan dalam tulisan Arab. Barisan diatas, dibawah, dan baris didepan
disebut jabar (Zabar) dan pes (pjes). Istilah itu berasal dari bahasa Iran,
sedangkan menurut bahasa Arab , ejaannya adalah fathah, kasroh dan dhommah.
Begitu pula huruf sin yang tidak bergigi, sedangkan huruf sin dari bahasa Arab
adalah bergigi. Selain itu, pemakaian gelar Syah yang biasa dipakai di Persia,
juga pernah dipergunakan oleh Raja Malaka pada abad ke 15.
2. Soetijto Wirjosoeparto
Islam masuk ke Nusantara melalui Gujarat, India. Hal itu
dibuktikan dengan salah satu makam raja Islam di Samudra Pasai, Aceh Utara yang
nisannya terbuat dari marmer buatan Gujarat.
3. Snouck Hurgronye dan
Moquette dari Belanda
Islam masuk ke Nusantara melalui Gujarat, India. Teori ini
didasarkan pada kenyataan bahwa berbagai batu nisan diberbagai tempat di
Nusantara, termasuk makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, mempunyai bentuk
yang sama dengan batu nisan di Cambay Gujarat, India.
4. Haji Abdul Malik Karim
Amrullah (Hamka)
Islam masuk ke Nusantara melalui Mesir dan Mekkah. Teorinya
didasarkan pada sebagian besar rakyat Indonesia memeluk Islam bermadzhab
Syafi’I, seperti yang banyak dianut oleh penduduk Mesir. Selain itu, gelar yang
dipakai oleh raja – raja Samudra Pasai adalah gelar raja – raja Mesir, yaitu Al
Malik.
5. Alwi Shihab
Islam pertama kali masuk ke Nusantara pada Abad pertama
Hijriyah (Abad ke -7) dibawa oleh pedagang – pedagang Sufi – Muslim Arab yang
memasuki Cina lewat Jalur – jalur bagian barat. Kesimpulan itu didasarkan
berita Cina dari Periode Dinasti Tang yang menyatakan adanyapemukiman Sufi Arab
di Cina yang penduduknya di Izinkan oleh penguasa untuk sepenuhnya menikmati
kebebasan beragama. Cina yang dimaksudkan dalam berita itu adalah gugusan pulau
– pulau di Timur jauh, termasuk kepulauan Indonesia. Jadi, jalur awal
penyebaran Islam di Indonesia bukanlah dari jalur Arab, India dan Persia,
melainkan dari Arab langsung.
Berdasarkan pendapat para pakar di atas dapat disimpulkan
bahwa yang memperkenalkan Islam di Indonesia adalah para Pedagang dan Mubalig
dari Gujarat, Persia, Mesir dan Arab.
2. TEMPAT DAN
BUKTI AWAL PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA
Bukti ialah ditemukannya :
1. Batu nisan
dari Aceh yang menandai kematian Sultan Sulaiman bin Al Basyir tahun 1211.
2. Batu nisan
Malik al Saleh berangka tahun 1297 di Samudra Pasai.
3. Makam Fatimah
binti Maimun di Leran Gresik berangka tahun 1082 M
4. Menurut Ma
Huan seorang Tionghua, Islam yang pernah datang ke Majapahit tahun 1413 dengan
jelas bahwa
penduduk majapahit ada tiga golongan yaitu orang-orang Islam yang datang dari
barat
(India),
orang Tionghoa yang kebanyakan memeluk Islam, rakyat yang selebihnya beragama
Hindu.
3.a. Awal
Perkembangan Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai terletak di pantai utara Aceh, pada
muara Sungai Pasangan (Pasai). Pada muara sungai itu terletak dua kota, yaitu
samudera (agak jauh dari laut) dan Pasai (kota pesisir). Kedua kota yang
masyarakatnya sudah masuk Islam tersebut disatukan oleh Marah Sile yang masuk
Islam berkat pertemuannya dengan Syekh Ismail, seorang utusan Syarif Mekah.
Merah Selu kemudian dinobatkan menjadi sultan (raja) dengan gelar Sultan Malik
al Saleh.
Setelah resmi menjadi kerajaan Islam, Samudera Pasai
berkembang pesat menjadi pusat perdagangan dan pusat studi Islam yang ramai.
Pedagang dari India, Benggala, Gujarat, Arab, Cina serta daerah di sekitarnya
banyak berdatangan di Samudera Pasai.
Samudera Pasai setelah pertahanannya kuat segera meluaskan
kekuasaan ke daerah pedalaman meliputi Tamiang, Balek Bimba, Samerlangga,
Beruana, Simpag, Buloh Telang, Benua, Samudera, Perlak, Hambu Aer, Rama Candhi,
Tukas, Pekan, dan Pasai.
Keruntuhan kerajaan islam samudra pasai
Pada waktu Samudera Pasai berkembang, Majapahit juga sedang
mengembangkan politik ekspansi. Majapahit setelah meyakini adanya hubungan
antara Samudera Pasai dan Delhi yang membahayakan kedudukannya, maka
pada tahun 1350 M segera menyerang Samudera Pasai.
Akibatnya, Samudera Pasai mengalami kemunduran. Pusat perdagangan Samudera
Pasai pindah ke pulau Bintan dan Aceh Utara (Banda Aceh). Samudera Pasai runtuh
ditaklukkan Aceh
b. Kerajaan
Makassar/Gowa-Tallo
Terletak di Sulawesi Selatan yang memiliki posisi yang
penting karena dekat dengan jalur pelayaran perdagangan Nusantara.
Raja pertama kerajaan Makassar adalah Sultan
Alauddin. Ia raja pertama yang memeluk agama Islam. Dan selama
pemerintahannya, ia membuat masyarakat Makassar menjadi sejahtera. Selain
Sultan Alauddin, ada Sultan Mahmud Said,Sultan Hasanuddin,
dan Raja Mapasomba yang pernah memerintah kerajaan Makassar.
Kehidupan ekonomi kerajaan ini bertumpu pada perdagangan dan
pelayaran. Dengan berkembangnya Makassar sebagai pusat perdagangan wilayah
timur, mengakibatkan warga asing berdagang di Makasar.
. Faktor
kemajuan
1. Kerajaan Makassar sebagai
pusat persinggahan para pedagang internasional.
2. Kerajaan Makassar sebagai pusat
perdagangan wilayah timur
. Faktor
kemunduran
Beberapa faktor penyebab kemunduran kerajaan ini adalah :
1. Di kerajaan Makssar terjadi
pertentangan keluarga bangsawan,
2. Tidak ada regenerasi yang cakap.
4. Kedatangan bangsa eropa ke Indonesia
* Perang
salib terjadi karena kota Konstantinopel dikuasai Turki.
* Dampak perang salib :
-
munculnya ilmu pengetahuan dan tata cara kehidupan orang Asia di kalangan Eropa
-
terputusnya hubungan dagang Eropa dengan dunia timur,sehingga Eropa kekurangan
rempah-rempah
-
muncul pusat-pusat perdagangan di Eropa seperti di Geneva dan Venesia
* Karena Eropa kekurangan
rempah-rempah maka mereka berusaha mencari sumber rempah-rempah.
* Bangsa Eropa yang pertama kali
mencari daerah penghasil rempah-rempah : Portugis.
* Bartolomeus Diaz : Afrika
Selatan (Tanjung Topan,kemudian diganti menjadi Tanjung Harapan)
* Vasco da Gamma : Calcuta,India.
Membawa rempah-rempah dari India
* Alfonso d'Burquorque : Malaka
(pusat perdagangan). Bertemu pedagang-pedagang Cina,Arab,India
dan Indonesia
* Portugis tahun 1511 menguasai
Malaka, karena Malaka adalah pusat perdagangan hasil bumi.
Setelah menguasai Malaka,
Portugis mengirim kapal ke Maluku. Tujuan semula berdagang tapi
kemudian mengadakan kegiatan politik dan menyiarkan agama.
Bangsa Barat ke dua : Spanyol
* Christophorus Columbus
Ia berlayar mengarungi Samudera Atlantik dan menemukan benua baru yang
disebut Amerika.
Karena mengira sudah sampai India,penduduk asli benua Amerika disebut
Indian.
* Fernando de Magelhaens dan Juan
de Sebastian del Cario
Mencari sumber rempah-rempah dengan berlayar ke arah Barat. Setelah 2
tahun menyusuri
Amerika Selatan
mereka diterima dengan baik di Philipina pada tahun 1521,lalu mereka
mendarat di Maluku.
Dalam pelayaran ini sebuah kapal Spanyol berhasil kembali ke Spanyol.
Orang Spanyol yakin bahwa mereka berhasil mengelilingi bumi dan
memperkuat keyakinan bahwa
bumi bulat.
* Usaha Portugis dalam mengambil
keuntungan dari kedatangannya ke Indonesia :
- Portugis menguasai Malaka
- Portugis mengambil keuntungan dari perselisihan dan persaingan daerah
untuk memperkuat
kedudukannya
Contoh : 1. Hitu bersengketa dengan Seram. Pertugis membantu Hitu.
2. Ternate bersaing dengan Tidore.
Portugis memihak Ternate. Sebagai imbalan
Portugis mendapat ijin monopoli rempah- rempah
- Portugis melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Cara
: perbentengan monopoli rempah
* Portugis gagal menguasai daerah
rempah-rempah di Aceh,Jawa,dan di Maluku. Di Maluku rasa tidak
senang terhadap Portugis semakin meningkat karena Portugis memaksakan
agama.
Ternate dan Tidore menganggap bahwa menerima kekuasaan asing merugikan.
Portugis merasa lebih aman jika rakyat seagama dengan mereka.
Maka Portugis mengalihkan kegiatannya ke Nusa Tenggara dan Timor.
5. a. Perkembangan VOC
Pada abad 16, bangsa Barat mulai datang ke Nusantara.
Diawali bangsa Portugis tahun 1512, Spanyol tahun 1560, disusul Belanda tahun
1596. Pada awalnya mereka datang dengan sejumlah kepentingan yang biasa dikenal
dengan sebutan Gospel (penyebaran agama), Glory (kemulyaan), dan Gold
(kekayaan). Namun, dalam perjalanannya, kepentingan ekonomilah yang paling
utama yaitu untuk mendapatkan barang-barang komoditas dunia, khususnya
rempah-rempah yang kala itu laku keras di Eropa.
Kepentingan perdagangan tersebut membawa konflik baik antar
bangsa Eropa, maupun dengan penguasa lokal di Nusantara.
Pada tanggal 20 Maret 1602, untuk memperkuat kepentingan
dagangnya, Belanda membentuk Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Selama
sekitar 9 tahun VOC melakukan perdagangan dengan singgah di sembarang
pelabuhan. Kemudian pada tahun 1611, VOC membeli lahan sekitar satu hektar di
Sunda Calapa seharga 1.200 ringgit dari tangan Wijaya Krama, penguasa
Jayakarta. Lahan tersebut dibangun menjadi kota dagang. Perdagangan VOC makin
berkembang pesat setelah dengan kekuatannya menyingkirkan kekuasaan Jayakarta
dan mengubah Jayakarta menjadi Batavia tanggal 30 Mei 1619. Batavia menjadi
markas pusat VOC.
b.
Tanam Paksa
Cultuurstelsel Tanam Paksa, adalah peraturan yang
dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 yang
mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami
komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan
dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil
panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki
tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik
pemerintah yang menjadi semacam pajak.
Pada praktiknya peraturan itu dapat dikatakan tidak berarti
karena seluruh wilayah pertanian wajib ditanami tanaman laku ekspor dan
hasilnya diserahkan kepada pemerintahan Belanda. Wilayah yang digunakan untuk
praktik cultuurstelstel pun tetap dikenakan pajak. Warga yang tidak memiliki
lahan pertanian wajib bekerja selama setahun penuh di lahan pertanian.
C. Politik Etis
Politik Etis
atau Politik Balas Budi adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah
kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan pribumi. Pemikiran
ini merupakan kritik terhadap politik tanam paksa.
Munculnya
kaum Etis yang di pelopori oleh Pieter Brooshooft (wartawan Koran De
Locomotief) dan C.Th. van Deventer (politikus) ternyata membuka mata pemerintah
kolonial untuk lebih memperhatikan nasib para pribumi yang terbelakang.
Pada 17
September 1901, Ratu Wilhelmina yang baru naik tahta menegaskan dalam pidato
pembukaan Parlemen Belanda, bahwa pemerintah Belanda mempunyai panggilan moral
dan hutang budi (een eerschuld) terhadap bangsa pribumi di Hindia Belanda. Ratu
Wilhelmina menuangkan panggilan moral tadi ke dalam kebijakan politik etis,
yang terangkum dalam program Trias Van deventer yang meliputi:
Irigasi
(pengairan), membangun dan memperbaiki pengairan-pengairan dan bendungan untuk
keperluan pertanian
Emigrasi
yakni mengajak penduduk untuk bertransmigrasi
Edukasi yakni
memperluas dalam bidang pengajaran dan pendidikan
Banyak pihak
menghubungkan kebijakan baru politik Belanda ini dengan pemikiran dan
tulisan-tulsian Van Deventer yang diterbitkan beberapa waktu sebelumnya,
sehingga Van Deventer kemudian dikenal sebagai pencetus politik etis ini.
Kebijakan
pertama dan kedua disalahgunakan oleh Pemerintah Belanda dengan membangun
irigasi untuk perkebunan-perkebunan Belanda dan emigrasi dilakukan dengan
memindahkan penduduk ke daerah perkebunan Belanda untuk dijadikan pekerja rodi.
Hanya pendidikan yang berarti bagi bangsa Indonesia.
Pengaruh
politik etis dalam bidang pengajaran dan pendidikan sangat berperan sekali
dalam pengembangan dan perluasan dunia pendidikan dan pengajaran di Hindia
Belanda. Salah seorang dari kelompok etis yang sangat berjasa dalam bidang ini
adalah Mr. J.H. Abendanon (1852-1925) yang Menteri Kebudayaan, Agama, dan
Kerajinan selama lima tahun (1900-1905). Sejak tahun 1900 inilah berdiri
sekolah-sekolah, baik untuk kaum priyayi maupun rakyat biasa yang hampir merata
di daerah-daerah.
Sementara
itu, dalam masyarakat telah terjadi semacam pertukaran mental antara
orang-orang Belanda dan orang-orang pribumi. Kalangan pendukung politik etis
merasa prihatin terhadap pribumi yang mendapatkan diskriminasi sosial-budaya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka berusaha menyadarkan kaum pribumi agar
melepaskan diri dari belenggu feodal dan mengembangkan diri menurut model
Barat, yang mencakup proses emansipasi dan menuntut pendidikan ke arah swadaya.
Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktik
ekonomi Hindia Belanda. Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam
dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara
yang sangat dibutuhkan pemerintah. Petani yang pada zaman VOC wajib menjual
komoditi tertentu pada VOC, kini harus menanam tanaman tertentu dan sekaligus
menjualnya dengan harga yang ditetapkan kepada pemerintah. Aset tanam paksa
inilah yang memberikan sumbangan besar bagi modal pada zaman keemasan
kolonialis liberal Hindia Belanda pada 1835 hingga 1940.
6. Munculnya kebijakan keras
pemerintah colonial terhadap PN
Pada periode ini ditandai dengan kebangkitan pergerakan
kebangsaan. Muncul tiga organisasi yang menonjol dengan sifat yang berbeda.
Budi Utomo lebih bersifat organisasi budaya.Sarekat Islam bersifat sosial
ekonomis dan religius, sedangkan Indische Partij bersifat politis.Meskipun
demikian ketiganya dalam taraf berbeda berjiwa nasionalistis. Kebijakan
pemerintahkolonial tidak begitu mengekang organisasi yang ada, kecuali terhadap
Indische Partij yang terusterang bertujuan Indonesia merdeka. Periode ini juga
ditandai lahirnya organisasi kedaerahan danorganisasi khusus (pemuda dan perempuan)
serta organisasi keagamaan Situasi pasca perang dunia I (1914-1918)
mempengaruhi hubungan Nederland dan Indonesia.Pergerakan nasional menjadi makin
radikal. Budi Utomo memperluas kegiatannya dengan masukpolitik, dimana bersama
SI menuntut diadakannya milisi bagi bumi putera Hindia Belanda.Pemerintah
kolonial mengeluarkan UU tentang pembentukan Volksraad di tingkat pusat.Realisasinya
pada waktu gubernur jendral Limburg Stirum berpidato pada pembentukan Volksraadtanggal
18 Mei 1918.
7. Mengapa orang jepang bias lebih
hebat dibanding eropa
1.Malu
#“Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa
Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual
sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dalam pertempuran. Masuk ke dunia
modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para
pemimpin yang terlibat korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek
negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena
nilainya jelek atau tidak naik kelas. Mereka malu terhadap lingkungannya
apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan
umum.”#
2.Mandiri
#“Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Bahkan
seorang anak TK sudah harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento
(bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar
minuman yang menggantung di lehernya. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir
sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Biasanya mereka
mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari.
Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang nantinya akan
mereka kembalikan di bulan berikutnya.”#
3. Pantang menyerah
#“Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang
tahan banting dan pantang menyerah. Rentetan bencana terjadi di tahun 1945,
dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah
perangnya Jepang, dan ditambah dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo,
ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah
berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen).
4.Loyalitas
#”Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan
berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan
Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan.”#
5.Inovasi
#”Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai
kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk
yang diminati oleh masyarakat.’#
6. Kerja keras
#“Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah
pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun,
sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911
jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun).Seorang
pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya
dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan
“agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk
“yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.”#
7.Jaga tradisi, menghormati orang tua dan Ibu Rumah Tangga
#“Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa
Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah
untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf
masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari Anda naik sepeda di Jepang
dan menabrak pejalan kaki, maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang
minta maaf duluan.”#
Tentu saja tradisi yang baik yang dilestarikan. Tradisi yang
sesuai dengan nilai luhur dan ajaran Islam. Ajaran Islam juga melertarikan
tradisi yang baik. Sebagaimana tradisi orang Arab Jahiliyah yang memuliakan
tamu, menepati janji dan sumpah walaupun sumpah itu berat sekali. Bahkan
adat/tradisi bisa dijadikan patokan hukum dalam ajaran Islam. Sebagaimana
kaidah fiqhiyah.
Syaikh Doktor Muhammad Al-Burnu Hafizahullah menjelaskan
makna kaidah ini, “Bahwasanya adat manusia jika tidak menyelisihi syari’at
adalah hujjah dan dalil, wajib beramal dengan konsekuensinya karena adat dapat
dijadikan hukum”.[13]
Mengenai perempuan yang sudah menikah dan tidak bekerja
(IRT), ini juga ajaran utama agama Islam (Ibu rumah tangga bukan pekerjaan yang
sepele dan hina, akan tetapi adalah sebuah kehormatan dan butuh pengorbanan
yang akan melahirkan dan mendidik generasi terbaik)
8.Budaya baca
#“Jangan kaget kalau Anda datang ke Jepang dan masuk ke
densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun
dewasa sedang membaca buku atau koran.Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak
yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca”#
9 Hidup hemat
“Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam
keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang
kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, mungkin kita sedikit heran
dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam
19:30, dan ternyata sebelum tutup itu pihak supermarket memotong harga hingga
setengahnya.”#
10.Kerjasama kelompok
”Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja
yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya
ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut.
Ada fakta bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah
dengan satu orang professor Amerika, namun 10 orang professor Amerika tidak
akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok”
0 komentar