Rabu, 04 Juni 2014

Hikayat Bayan Budiman


Hikayat Bayan Budiman
Tersebutlah perkataan seorang saudagar di negeri Ajam yang terlalu amat kaya, Khoja Mubarak namanya. Setelah berdoa dan bernazar akan memberi sedekah makan kepada segala fakir miskin dan darwish, maka istrinya pun beranaklah seorang laki-laki yang terlalu baik rupanya. Anak itu dinamainya Khoja Maimun dan dipeliharanya dengan sepertinya. Hatta Khoja Maimun pun besarlah dan tahulah ia mengaji, maka ia pun dinikahkan dengan Bibi Zainab,
anak perempuan seorang saudagar yang terlalu elok rupanya. Maka duduklah Khoja Maimun berkasih-kasihan dengan istrinya.
Hatta beberapa lamanya, pada suatu hari, Khoja Maimun pun membeli seekor burung bayan dengan harga seribu dinar. Burung itu tidak seperti burung yang lain, tetapi burung dari sorga yang dapat mengetahui hal-hal yang akan terjadi 10 hari sebelumnya. Atas nasihat burung bayan ini, Khoja Maimun pun mengampungkan segala dagangan yang akan dibeli oleh satu kafilah dari negeri Babaldan memperoleh laba yang banyak sekali. Hatta beberapa lamanya dibelinya pula seekor burung tiung betina.
Adapun diceritakan oleh empunya cerita. Selama beroleh dua ekor burung itu, Khoja Maimun pun hidup berbahagia dengan istrinya. Setiap hari ia mendengar hikayat yang ajaib-ajaib dihikayatkan oleh kedua ekor burung itu. Pada suatu hari, timbul niatnya hendak pergi berlayar, karena perniagaan di laut itu terlalu besar labanya. Ia berpesan kepada istrinya, jikalau ada barang suatu pekerjaan, hendaklah istrinya mufakat dengan kedua ekor burung itu. Setelah itu, Khoja Maimun pun pergi berlayarlah, istrinya diserahkan kepada kedua ekor burung itu, seekor bernama Bayan Budiman dan seekor bernama Tiung Rencana.
Pada suatu hari Bibi Zainab duduk pada tingkap mahligai seraya memandang ke jalan raja, dan terpandang anak raja yang di dalam negeri ajam itu. Dengan takdir Allah, maka anak raja itu pun berahilah akan Bibi Zainab dan Bibi Zainab juga tersangkut hatinya pada anak raja itu. Dengan perantaraan seorang perempuan tua, anak raja menyatakan hendaknya untuk bertemu. Bibi Zainab, setelah mendengar bujukan yang lemah lembut dari perempuan tua itu, juga terikat hatinya akan anak raja itu dan berjanji akan menghadap anak raja itu pada malam hari. Maka hari pun malamlah dan Bibi Zainab pun bersiap-siap hendak pergi mendapatkan anak raja itu.
Ia teringat pesan suaminya dan pergi bermufakat dengan burung tiung. Burung tiung mencelanya dengan mengatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan Bibi Zainab itu adalah pekerjaan maksiat yang dilarang oleh Allah dan dicegah oleh Rasulullah. Bibi Zainab marah sekali. Disentakkannya burung tiung itu dari dalam sangkarnya, lalu dihempaskannya ke bumi.
Maka, burung tiung itu pun matilah.
Bayan yang melihat kelakuan Bibi Zainab membunuh burung tiung dengan tiada semena mena itu, pura-pura tidur. Maka datanglah Bibi Zainab bertanyakan pendapatnya. Burung bayan itu tahu kalau ia tidak mengikuti kehendak Bibi Zainab, ia pasti akan dibunuh. Karena itu ia berdayaupaya untuk melalaikan perhatian Bibi Zainab. Ia pura-pura setuju dengan perbuatan Bibi Zainab dan berkata bahwa ia akan menyimpan rahasianya. Keadaan dirinya adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh istri seorang saudagar. Timbul pula keinginan Bibi Zainab untuk mendengar hikayat itu. Tatkala hikayat itu selesai, hari pun sianglah dan Bibi Zainab tidak dapat pergi mendapatkan anak raja itu lagi. Setiap malam burung bayan itu bercerita untuk melalaikan pikiran Bibi Zainab. Dua puluh lima malam lamanya cerita itu bersambung sehingga akhirnya Khoja Maimun kembali dan Bibi Zainab terlepas dari bahaya yang mengancamnya.
                                                                                                       Sumber: Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. 1993.


Bagikan disini
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Blog Pelajar_49
Designed by Andi yaya
Posts RSSComments RSS
Back to top